twitter

Rinitis alergi adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan alergi terhadap partikel, seperti debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya aktivitas sehari-hari yang menjadi terganggu, biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera diatasi karena telah menjadi kronis.

Ada dua penyebab rinitis alergi, yaitu :

Rinitis alergi musiman (Hay Fever) umumnya disebabkan kontak dengan allergen dari luar rumah seperti benang sari dari tumbuhan yang menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara atau asap.

Rinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial) diakibatkan karena kontak dengan allergen yang sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, debu perabot rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yang menyengat.

Gejala

Bersin berulang-ulang sering kali pagi dan malam hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali).

Hidung mengeluarkan secret cair seperti air (runny nose). Itu sebabnya penderita tidak bisa terlepas dari tisue atau sapu tangan.

Terasa cairan menetes ke belakang hidung (post nasal drip) karena hidung tersumbat.

Pada keadaan lanjut dapat menyebabkan gejala hidung tersumbat serta batuk parah. Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok.Badan menjadi lemah dan tak bersemangat.

Pengobatan

Rinitis alergi tak bisa disembuhkan secara total sehingga tujuan pengobatan adalah untuk menguragi gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan yang utama adalah menghindari atau meminimalkan kontak dengan allergen. Misalnya menghindari penyebab terjadinya reaksi rinitis alergi. Contohnya enjaga kebersihan rumah dan menghindari memakai alat atau bahan yang mudah menyimpan debu misalnya karpet. Bila diperkirakan alergi dengan bulu atau protein hewan, menghindari memelihara hewan tersebut. Dapat juga menggunakan filter debu udara di rumah.


Untuk menghindari pembengkakan pada hidung, biasanya dokter memberikan terapi medikamentosa baik yang diminum atau dalam bentuk spray hidung untuk mengurangi pembengkakan selaput lender hidung.

Pengobatan lainnya adalah imunoterapi yaitu memberi allergen dalam jumlah kecil bertahap dengan harapan tubuh menjadi kurang sensitive sehingga reaksi yang terjadi berkurang. Pengobatan ini ditujukan bila penderita tidak responsive dengan pengobatan medikamentosa, atau mengalami komplikasi misalnya radang sinus dan telinga yang sering kambuh. Atau penderita menolak minum oabt-obatan dalam jangka waktu lama.
Senin, 22 Agustus 2011 | 1 komentar |

1 komentar:

  1. MuftiKamal
    24 Agustus 2011 pukul 06.55

    bagus deh

Posting Komentar