twitter

Sindroma Reiter disebut juga dengan arthritis reaktif. Arthritis ini pertama kali ditemukan oleh Hans Reiter 1916 yang merupakan suatu kasus arthritis yag disertai uretritis non-gonokokkal, dan konjuntivitis. Pada tahun 1973, ditemukan ada hubungan dengan HLA B27. Sindrom Reiter ini secara genetic terdapat kepekaan terhadap Clamidia trachomatis di saluran kemih, Salmonella, Shigella, Yersinia, dan Campilobakter di saluran cerna yang dapat diidentifikasi di sinovia. Artritis reaktif yaitu inflamasi sendi steril yang timbul setelah infeksi di tempat jauh, bersifat sistemik, dapat bermanifestasi ekstra artikuler.

Gamabaran klinis:

- Arthritis timbul 1-2 minggu setelah diare atau uretritis

- Gejala awal stiffness, mialgia, dan low back pain

- Sifat sendi yang terserang asimetris, sendi lutut, kaki dan pergelangan tangan.

- Dapat pula disertai keratitits, ulkus kornea dan uveitis, jarang ditemukan iritis, perdarahan intra-artikuler, neuritis optic.

- Lesi kulit yang karakteristik antara lain kertaoderma blenoragia, pada telapak kaki, tangan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh kecuali muka

- Kelainan jantung antara lain Complete Heart Block, pericardial friction rubs, perikarditis, miokarditis serta isufisiensi aorta

- Uretritis à setelah disentri atau hubungan seksual

- Mata à konjuktivitis ditemukan 40% kasus

- Lebih berat : uveitis akut dan unilateral

- Gejala lain: iritis, hipopion, keratitis, ulkus kornea

- Kelainan pencernaan à diare ringan, kadang ada darah,atau berkepanjangan



Pengobatan pada penyakit ini antara lain NSAIDs sebagai simptomatis, penggunaan bidai pada sendi yang sakit, injeksi lokal kortiosteroid pada fascia plantaris. Pemberian tetrasiklin yaitu arthritis reaktif oleh Clamidia. Pada kasus-kasus berat dapt diberikan immunosupressif, MTX atau azatioprin


Sindroma Reiter


DEFINISI
Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon (urat daging) yang melengkapinya, sering disertai dengan peradangan pada konjungtiva mata dan selaput lendir (misalnya di mulut, saluran kemih, vagina dan penis), dan ruam-ruam yang khas.

Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh lainnya selain sendi.

Terdapat 2 bentuk Sindroma Reiter:
Terjadi dengan penyakit menular seksual seperti infeksi klamidia, dan lebih sering terjadi pada laki-laki muda
Terjadi setelah infeksi saluran pencernaan, misalnya salmonelosis.

PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari sindroma Reiter tidak diketahui.
Paling sering terjadi pada pria yang berusia kurang dari 40 tahun.

Bisa timbul setelah terjadinya penyakit menular seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter, Salmonella atau Yersinia.

Faktor genetik kemungkinan berperan dalam terjadinya penyakit ini.
GEJALA
Gejalanya dimulai dalam 7-14 hari setelah terjadinya infeksi.

Gejala awalnya sering berupa peradangan uretra (saluran yang membawa air kemih dari kandung kemih keluar tubuh).
Pada laki-laki, peradangan ini menyebabkan nyeri dan keluarnya nanah dari penis. Kelenjar prostat bisa meradang dan nyeri.


Gejala saluran kemih-kelamin pada wanita biasanya ringan, berupa keputihan ringan atau nyeri waktu berkemih.

Konjungtiva (selaput yang melapisi kelopak mata dan bola mata) bisa menjadi merah dan meradang, menyebabkan rasa gatal atau rasa terbakar dan pengeluaran air mata yang berlebihan.

Nyeri dan peradangan sendi bisa ringan atau berat.
Beberapa sendi biasanya terkena, terutama lutut, sendi jari kaki dan daerah dimana tendon (urat otot) menempel ke tulang (misalnya tumit).


Pada kasus yang lebih berat, nyeri dan peradangan bisa mengenai tulang belakang.
Luka kecil yang tidak terasa nyeri bisa terjadi di mulut, lidah dan ujung penis.
Kadang-kadang ruam yang khas dari bintik tebal dan keras, bisa timbul di kulit, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.
Endapan kuning bisa terbentuk dibawah kuku jari tangan dan kuku jari kaki.




Pada sebagian besar penderita, gejala awalnya menghilang dalam 3-4 bulan.
Pada 50% penderita, artritis dan gejala lainnya muncul lagi setelah beberapa tahun.
Jika gejalanya menetap atau sering kambuh, bisa terjadi kelainan bentuk pada sendi dan tulang belakang.


DIAGNOSA
Adanya gabungan dari gejala-gejala pada sendi, alat kelamin, alat kemih, kulit dan mata mengarah kepada diagnosis penyakit ini.
Karena gejala-gejala ini tidak muncul bersamaan, penyakit ini mungkin tidak terdiagnosis selama beberapa bulan.

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat memperkuat diagnosis penyakit ini.

Untuk mencoba menentukan organisme penyebab infeksi yang memicu sindroma ini bisa dilakukan pemeriksaan terhadap contoh dari uretra atau cairan sendi, atau biopsi sendi.
PENGOBATAN
Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksinya, tetapi pengobatan ini tidak selalu berhasil dan lamanya pemberian yang optimal tidak diketahui.

Artritis biasanya diobati dengan obat anti peradangan non-steroid.

Bisa juga digunakan obat imunosupresan, seperti sulfasalazin atau metotreksat.

Kortikosteroid disuntikkan langsung ke dalam sendi yang meradang.

Konjungtivitis dan luka di kulit tidak perlu diobati, tetapi peradangan mata yang berat mungkin memerlukan salep atau tetes mata kortikosteroid.
Minggu, 27 November 2011 | 0 komentar |
ANGINA PEKTORIS

A. PENGERTIAN
1. Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)
2. Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)
3. Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)

B. ETIOLOGI
1. Ateriosklerosis
2. Spasme arteri koroner
3. Anemia berat
4. Artritis
5. Aorta Insufisiensi

C. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
1. Dapat Diubah (dimodifikasi)
a. Diet (hiperlipidemia)
b. Rokok
c. Hipertensi
d. Stress
e. Obesitas
f. Kurang aktifitas
g. Diabetes Mellitus
h. Pemakaian kontrasepsi oral
2. Tidak dapat diubah
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Ras
d. Herediter
e. Kepribadian tipe A

D. FAKTOR PENCETUS SERANGAN
Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :
1. Emosi
2. Stress
3. Kerja fisik terlalu berat
4. Hawa terlalu panas dan lembab
5. Terlalu kenyang
6. Banyak merokok


E. GAMBARAN KLINIS
1. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau lengan kiri.
2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).
3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.
4. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.
5. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines.
6. Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.
7. Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

F. TIPE SERANGAN
1. Angina Pektoris Stabil
 Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.
 Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.
 Durasi nyeri 3 – 15 menit.
2. Angina Pektoris Tidak Stabil
 Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.
 Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.
 Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.
 Kurang responsif terhadap nitrat.
 Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.
 Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi.
3. Angina Prinzmental (Angina Varian).
 Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.
 Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.
 EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.
 Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.
 Dapat terjadi aritmia.

G. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS
Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid0 yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.



PATHWAYS ANGINA PEKTORIS

























































Metabolisme anaerob



Asam Laktat





























H. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan berkurangnya curah jantung.
3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

I. FOKUS INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard.
Intervensi :
 Kaji gambaran dan faktor-faktor yang memperburuk nyeri.
 Letakkan klien pada istirahat total selama episode angina (24-30 jam pertama) dengan posisi semi fowler.
 Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina.
 Ciptakanlingkunan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
 Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
 Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.
 Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.
 Kolaborasi pengobatan.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung.
Intervensi :
 Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman.
 Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi.
 Catat warna kulit dan kualittas nadi.
 Tingkatkan katifitas klien secara teratur.
 Pantau EKG dengan sering.
3. Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
Intervensi :
 Jelaskan semua prosedur tindakan.
 Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut.
 Dorong keluarga dan teman utnuk menganggap klien seperti sebelumnya.
 Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan/membatasi serangan akan datang dan meningkatkan stabilitas jantung.
 Kolaborasi.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi :
 Tekankan perlunya mencegah serangan angina.
 Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina.
 Kaji pentingnya kontrol berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, perubahan diet dan olah raga.
 Tunjukkan/ dorong klien untuk memantau nadi sendiri selama aktifitas, hindari tegangan.
 Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina.
 Dorong klien untuk mengikuti program yang telah ditentukan.





























DAFTAR PUSTAKA


1. Corwin, Elizabeth, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC, 2000.

2. Chung, EK, Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Jakarta, EGC, 1996

3. Doenges, Marylinn E, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC, 1998

4. Engram, Barbara, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah volume 2, Jakarta, EGC, 1998

5. Long, C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah 2, Bandung, IAPK, 1996

6. Noer, Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI, 1996

7. Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I Jakarta, EGC, 1994

8. ……., Dasar-dasar Keperawatan Kardiotorasik (Kumpulan Bahan Kuliah edisi ketiga),Jakarta : RS Jantung Harapan Kita, 1993.

9. Tucker, Susan Martin, Standar Perawatan Pasien Volume I, Jakarta, EGC, 1998

10. Underwood, J C E, Pathologi Volume 1 , Jakarta, EGC, 1999
Kamis, 24 November 2011 | 0 komentar |
Kanker serviks –
Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui :

1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk !

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?

Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.

5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
• munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
• keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
• perdarahan di luar siklus menstruasi.
• penurunan berat badan drastis.
• Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
• juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?

Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?

Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,”
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.

9. Bagaimana cara mendeteksinya?

Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII

10. Bagaimana mencegah kanker serviks?

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
• tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
• rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
• dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
• dan tentunya memelihara kesehatan tubuh

11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?

Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.

12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?

Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.

13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?

Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati kanker serviks bukan?
Selasa, 23 Agustus 2011 | 0 komentar |
Anda menyukai makanan berlemak dan tinggi kolesterol ?. Hati-hatilah Berbagai penyakit siap mengancam kesehatan Anda. Dari tekanan darah tinggi (hipertensi), pengerakan atau penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), meningkatnya kadar kolesterol (hiperkolestemia), sampai pada penyakit jantung koroner dan sebagainya. Ada lagi penyakit yang mengancam yakni sakit radang sendi dan batu ginjal akibat penumpukan asam urat. Masalahnya makanan berlemak dan kolesterol tinggi ternyata juga banyak mengandung purin. Banyak orang yang masih sering mengacaukan antara istilah “asam urat” dengan “purin”. Misalnya dengan menyebut makanan tertentu banyak mengandung asam urat. Padahal maksudnya banyak mengandung purin, bukan asam urat. Sebab asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin.

Asam urat dalam tubuh dihasilkan melalui dua cara.


• Pertama, sebagai hasil akhir pemecahan asam amino non-esensial, glutamin dan asam aspartat. Proses ini terjadi dalam tubuh setiap orang, karena asam urat merupakan komponen yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu.
• Kedua, sebagai hasil akhir proses metabolisme purin yang berasal dari makanan.Penumpukan asam urat karena sebab pertama jarang terjadi. Yang lebih sering adalah akibat tingginya konsumsi makanan yang banyak mengandung purin, disertai pola konsumsi sehari-hari dengan gizi yang kurang seimbang seperti terlalu banyak makan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi.
Gejala akibat penumpukan asam urat tidak dapat diketahui dengan segera. Setelah kondisi ini berlangsung lama, barulah muncul rasa ngilu luar biasa pada persedian, khususnya jari kaki dan tangan. Kulit di sekitar sendi tampak bengkak kemerahan disertai demam tinggi, perut kembung dan hilangnya nafsu makan. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari dan selama itu air kencing berwarna kuning pekat. Penyakit ini lazim disebut Gout ( radang sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ). Jika diperiksa ke laboratorium,
kadar asam urat dalam darah biasanya melonjak mencapai 7,5-10 mg%. Sekalipun demikian, kadar asam urat melebihi 6 mg% sudah cukup memberi petunjuk akan tingginya kadar asam urat dalam darah. Kadar normal asam urat yang dianggap sehat adalah 2-5 mg%.
Begitu radang gout tersebut mereda, kulit yang tadinya bengkak akan melepuh dan terasa gatal. Gejala ini bisa hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi sampai berbulan-bulan. Tapi kalau didiamkan dan tidak segera ditangani, frekuensi kambuhnya akan lebih sering dan rasa sakitnya pun akan lebih menyiksa. Pada penderita yang sudah sangat parah dan tidak mejalankan diet serta tidak diobati, penumpukan asam urat akan membentuk kristal asam urat. Mulai dari yang sebesar ujung jarum pentul sampai sebesar kelereng kecil. Kristal kecil biasanya muncul di bagian telinga, sedangkan yang besar antara lain di ibu jari kaki dan siku.
Kelompok Bahan Makanan Yang Mengandung Purin ( Dalam Tiap 100 Gram Bahan Mentah )

Kelompok Bahan Makanan Tinggi Purin

( Mengandung 150-800 mg )
- Sardin / ikan kaleng
- Hati otak
- Ginjal
- Paru-paru
- Usus
- Babat
- Pankreas
- Kaldu blok / bubuk
- Daging itik, bebek, angsa merpati, burung unta.

Kelompok Bahan Makanan Sedang Purin

- Daging ayam
- Daging sapi
- Ikan
- Kerang-kerangan ( kacang merah, kerang putih, tiram, remis,dsb)
- Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, kedelai)
- Kacang polong
- Kacang panjang
- Asparagus
- Kembang kol
- Brokoli
- Kol kembang
- Bayam jamur

Kelompok Bahan Makanan Rendah Purin


- Sayuran segar selain yang disebutkan dalam kelompok
- Buah-buahan segar
- Susu
- Keju
- Telur
- Padi-padian / serealia

Diet Rendah Purin

Selain dengan obat-obatan yang dapat mempertinggi pengeluaran asam urat dari tubuh, penanganan gout juga harus dijalankan lewat diet rendah purin. Konsumsi purin harus dibatasi hanya 120-150 mg sehari, jauh dibawah kadar purin makanan sehari-hari yang umumnya mencapai 600-1000 mg. Untuk itu hindari makan sardin, kerang, daging unggas ( khususnya daging bebek, angsa dan burung ), jeroan (hati,ampela,usus,jantung,paru-paru, limpa, babat), otak, kaldu blok/bubuk, serta makanan minuman yang dibuat menggunkan ragi (seperti roti, tapai, brem, aneka kue tradisional yang difermentasikan menggunakan ragi/tapai seperti apem). Sebab bahan makanan tersebut kadar asam uratnya sangat tinggi.
Beberapa jenis sayuran konsumsinya harus dibatasi tidak lebih dari 50 gram sehari, karena kandungan yang lumayan tinggi. Diantaranya asparagus, kacang polong, buncis, kembang, brokoli, kol brusel, bayam, jamur. Begitu pula dengan beberapa bahan makanan sumber protein baik hewani maupun nabati. Daging sapi, daging ayam, ikan tongkol, ikan tengiri, ikan bawal, ikan bandeng, tahu, tempe, dan oncom sebaiknya tidak melebihi 50 gram sehari.Aneka kacang-kacangan kering (kacang hijau,kacang tanah,kacang tolo atau kacang tunggak,kacang merah, atau kacang joglo,kedelai) dan dan hasil olahannya (tahu,tempe,oncom) dibatasi paling banyak 25 gram sehari. Untuk menutupi keterbatasan konsumsi sumber protein, imbangi dengan makan telur, keju, dan minum susu karena bahan makanan tersebut hampir tidak mengandung purin.

Banyak Mengkonsumsi Air


Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman dapat melarutkan asam urat sebanyak-banyaknya sehingga mempercepat kadar asam urat dalam darah kembali normal. Usahakan bisa menghabiskan minuman 2 ½ liter (sekitar 10 gelas) sehari. Boleh air putih masak, air teh, kopi, atau minuman ringan yang bersoda (softdrink) sekalipun. Selain itu, pasokan air juga dari kuah sayuran, juas buah, maupun buah-buahan segar yang banyak mengandung air. Seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, jambu air. Selain buah tersebut segala macam buah lainnya bebas dikonsumsi karena tidak atau sangat sedikit mengandung purin.Konsumsi karbohidrat kompleks yang tinggi juga dapat memacu pembuangan kelebihan asam urat dalam darah. Sehari dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat kompleks tidak kurang dari 100 gram. Bahan makanan pokok umumnya merupakan sumber karbohidrat kompleks yang potensial diantaranya nasi, roti singkong, ubi jalar. Namun batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula, permen, arumanis dan sebagainya. Sebaliknya konsumsi lemak/minyak justru harus dibatasi karena lemak/minyak menggangu pembungan asam urat ke luar tubuh. Batasi makanan gorengan dan bersantan. Hindarai penggunaan margarin atau mentega, apalagi sebagai pelengkap sajian siap santap, misalnya dengan mengoleskannya pada roti tawar.

KOMPLIKASI BATU GINJAL

Pada beberapa penderita gout, radang sendi sering disertai komplikasi batu ginjal. Hal ini terutama pada penderita yang makannya sehari-hari umumnya sudah tinggi purin, tapi masih diperparah lagi dengan banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan kurang mengkonsumsi cairan. Dalam kondisi normal mestinya setiap hari 700 mg asam urat bisa dikeluarkan dari ginjal, sehingga terdapat cadangan asam urat dalam tubuh sekitar 1000 mg. Tapi dalam kasus diatas jumlah yang sanggup dikeluarkan ginjal sangat terbatas, sedangkan konsumsi purin yang merupakan bahan baku asam urat tetap saja tinggi. Hingga cadangan asam urat bertumpuk berlipat ganda, bahkan bisa mencapai 15 kali lipatnya pada penderita yang serius. Akibatnya, penumpukan asam urat akan membentuk endapan batu asam urat dalam ginjal.Dalam memperlambat atau mencegah terbentuknya batu ginjal asam urat, minum sehari tidak boleh kurang dari 2 ½ liter. Bahan makanan yang mengandung asam amino dengan ikatan belerang/sulfur harus dibatasi. Untuk itu aturan mengkonsumsi makanan sumber protein hewani dan nabati sama dengan pada diet gout, kecuali konsumsi telur cukup 1 butir sehari. Konsumsi nasi sehari tidak boleh lebih dari 70 gram (1/2 gelas) roti paling banyak 4 potong (80 gram).
Untuk memenuhi kecukupan karbohidrat dan memberikan rasa kenyang akibat terbatasnya konsumsi nasi atau roti, maka juga makanan pokok lain seperti kentang, ubi jalar, singkong, aneka kue yang dibuat dari tepung maizena, hunkue, tapioka, atau agar-agar dengan tambahan susu-susu. Aturan lain yang harus dipatuhi, penderita wajib mengkonsumsi banyak sayuran dan buah-buahansegar agar dapat membantu memberikan rasa kenyang. Sayuran yang tidak mengandung purin (selain asparagus, kacang polong, buncis, kambang kol, bayam, jamur) harus dimakan paling sedikit 300 gram sehari. Begitupun buah-buahan segar, disarankan lebih dari 300 gram sehari. Tentu saja diet tersebut baru bisa dilaksanakan setelah anda memeriksakan diri dan diketahui pasti bahwa radang sendi yang anda derita benar-benar karena tingginya asam urat dalam darah. Soalnya, tidak semua sakit pada persedian diakibatkan penumpukan asam urat.

| 0 komentar |
Rinitis alergi adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan alergi terhadap partikel, seperti debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya aktivitas sehari-hari yang menjadi terganggu, biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera diatasi karena telah menjadi kronis.

Ada dua penyebab rinitis alergi, yaitu :

Rinitis alergi musiman (Hay Fever) umumnya disebabkan kontak dengan allergen dari luar rumah seperti benang sari dari tumbuhan yang menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara atau asap.

Rinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial) diakibatkan karena kontak dengan allergen yang sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, debu perabot rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yang menyengat.

Gejala

Bersin berulang-ulang sering kali pagi dan malam hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali).

Hidung mengeluarkan secret cair seperti air (runny nose). Itu sebabnya penderita tidak bisa terlepas dari tisue atau sapu tangan.

Terasa cairan menetes ke belakang hidung (post nasal drip) karena hidung tersumbat.

Pada keadaan lanjut dapat menyebabkan gejala hidung tersumbat serta batuk parah. Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok.Badan menjadi lemah dan tak bersemangat.

Pengobatan

Rinitis alergi tak bisa disembuhkan secara total sehingga tujuan pengobatan adalah untuk menguragi gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan yang utama adalah menghindari atau meminimalkan kontak dengan allergen. Misalnya menghindari penyebab terjadinya reaksi rinitis alergi. Contohnya enjaga kebersihan rumah dan menghindari memakai alat atau bahan yang mudah menyimpan debu misalnya karpet. Bila diperkirakan alergi dengan bulu atau protein hewan, menghindari memelihara hewan tersebut. Dapat juga menggunakan filter debu udara di rumah.


Untuk menghindari pembengkakan pada hidung, biasanya dokter memberikan terapi medikamentosa baik yang diminum atau dalam bentuk spray hidung untuk mengurangi pembengkakan selaput lender hidung.

Pengobatan lainnya adalah imunoterapi yaitu memberi allergen dalam jumlah kecil bertahap dengan harapan tubuh menjadi kurang sensitive sehingga reaksi yang terjadi berkurang. Pengobatan ini ditujukan bila penderita tidak responsive dengan pengobatan medikamentosa, atau mengalami komplikasi misalnya radang sinus dan telinga yang sering kambuh. Atau penderita menolak minum oabt-obatan dalam jangka waktu lama.
Senin, 22 Agustus 2011 | 1 komentar |
ANEMIA
A. Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.


Penyebab umum dari anemia:

• Perdarahan hebat
• Akut (mendadak)
• Kecelakaan
• Pembedahan
• Persalinan
• Pecah pembuluh darah
• Penyakit Kronik (menahun)
• Perdarahan hidung
• Wasir (hemoroid)
• Ulkus peptikum
• Kanker atau polip di saluran pencernaan
• Tumor ginjal atau kandung kemih
• Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
• Berkurangnya pembentukan sel darah merah
• Kekurangan zat besi
• Kekurangan vitamin B12
• Kekurangan asam folat
• Kekurangan vitamin C
• Penyakit kronik
• Meningkatnya penghancuran sel darah merah
• Pembesaran limpa
• Kerusakan mekanik pada sel darah merah
• Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
• Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
• Sferositosis herediter
• Elliptositosis herediter
• Kekurangan G6PD
• Penyakit sel sabit
• Penyakit hemoglobin C
• Penyakit hemoglobin S-C
• Penyakit hemoglobin E
• Thalasemia (Burton, 1990).
C. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).

D. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).

E. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).


F. Pemeriksaan penunjang
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi
Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
TBC serum : meningkat (DB)
Feritin serum : meningkat (DB)
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun (DB)
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP).
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).

G. Penatalaksanaan Medis

Tindakan umum :

Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :


1. Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :

Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.

MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluru(Boedihartono, 1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1) Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (AP).
3) Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
4) Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB). Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
6) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan ekimosis (aplastik).
10) Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.
6. Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.
7. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.

C. Intervensi/Implementasi keperawatan
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono, 1994)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995).
Intervensi dan implementasi keperawatan pasien dengan anemia (Doenges, 1999) adalah :
1) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).
Tujuan : Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil : - mengidentifikasi perilaku untuk mencegah/menurunkan risiko infeksi.
- meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau eritema, dan demam.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial. Catatan : pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko akibat flora normal kulit.
Pertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur/perawatan luka.
Rasional : menurunkan risiko kolonisasi/infeksi bakteri.
Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat.
Rasional : menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan infeksi.
Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang sering, latihan batuk dan napas dalam.
Rasional : meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.
Tingkatkan masukkan cairan adekuat.
Rasional : membantu dalam pengenceran secret pernapasan untuk mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh misalnya pernapasan dan ginjal.
Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan.
Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi. Perlindungan isolasi dibutuhkan pada anemia aplastik, bila respons imun sangat terganggu.
Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam.
Rasional : adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/pengobatan.
Amati eritema/cairan luka.
Rasional : indikator infeksi lokal. Catatan : pembentukan pus mungkin tidak ada bila granulosit tertekan.
Ambil specimen untuk kultur/sensitivitas sesuai indikasi (kolaborasi)
Rasional : membedakan adanya infeksi, mengidentifikasi pathogen khusus dan mempengaruhi pilihan pengobatan.
Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik (kolaborasi).
Rasional : mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi local.

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : - menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan nilai laboratorium normal.
- tidak mengalami tanda mal nutrisi.
- Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.


INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.
Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.
Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.
Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan mencegah distensi gaster.
Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain yang berhubungan.
Rasional : gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ.
 Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.

Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
Rasional : membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.
Kolaborasi ; pantau hasil pemeriksaan laboraturium.
Rasional : meningkatakan efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan.
Kolaborasi ; berikan obat sesuai indikasi.
Rasional : kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
Tujuan : dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil : - melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)
- menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji kemampuan ADL pasien.
Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.
Rasional : menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.
 Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri).
Rasional : meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol.
4) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
Tujuan : peningkatan perfusi jaringan
Kriteria hasil : - menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda vital stabil.



INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa, dasar kuku.
Rasional : memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensi.
Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi.
Awasi upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan gangguan jajntung karena regangan jantung lama/peningkatan kompensasi curah jantung.
Selidiki keluhan nyeri dada/palpitasi.
Rasional : iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial/ potensial risiko infark.
Hindari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan thermometer.
Rasional : termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen.
Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.

5) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.
Tujuan : dapat mempertahankan integritas kulit.
Kriteria hasil : - mengidentifikasi factor risiko/perilaku individu untuk mencegah cedera dermal.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor, gangguan warna, hangat local, eritema, ekskoriasi.
Rasional : kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.
Reposisi secara periodic dan pijat permukaan tulang apabila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur.
Rasional : meningkatkan sirkulasi kesemua kulit, membatasi iskemia jaringan/mempengaruhi hipoksia seluler.
Anjurkan pemukaan kulit kering dan bersih. Batasi penggunaan sabun.
Rasional : area lembab, terkontaminasi, memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan organisme patogenik. Sabun dapat mengeringkan kulit secara berlebihan.
Bantu untuk latihan rentang gerak.
Rasional : meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah stasis.
 Gunakan alat pelindung, misalnya kulit domba, keranjang, kasur tekanan udara/air. Pelindung tumit/siku dan bantal sesuai indikasi. (kolaborasi)
Rasional : menghindari kerusakan kulit dengan mencegah /menurunkan tekanan terhadap permukaan kulit.

6) Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.
Tujuan : membuat/kembali pola normal dari fungsi usus.
Kriteria hasil : - menunjukkan perubahan perilaku/pola hidup, yang diperlukan sebagai penyebab, factor pemberat.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.
Rasional : membantu mengidentifikasi penyebab /factor pemberat dan intervensi yang tepat.
Auskultasi bunyi usus.
Rasional : bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi.
Awasi intake dan output (makanan dan cairan).
Rasional : dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet.
Dorong masukkan cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung.
Rasional : membantu dalam memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi. Akan membantu memperthankan status hidrasi pada diare.
Hindari makanan yang membentuk gas.
Rasional : menurunkan distress gastric dan distensi abdomen
 Kaji kondisi kulit perianal dengan sering, catat perubahan kondisi kulit atau mulai kerusakan. Lakukan perawatan perianal setiap defekasi bila terjadi diare.
Rasional : mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan.
Kolaborasi ahli gizi untuk diet siembang dengan tinggi serat dan bulk.
Rasional : serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi.
Berikan pelembek feses, stimulant ringan, laksatif pembentuk bulk atau enema sesuai indikasi. Pantau keefektifan. (kolaborasi)
Rasional : mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi.
 Berikan obat antidiare, misalnya Defenoxilat Hidroklorida dengan atropine (Lomotil) dan obat mengabsorpsi air, misalnya Metamucil. (kolaborasi).
Rasional : menurunkan motilitas usus bila diare terjadi.
7) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan.
Kriteria hasil : - pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit.
- mengidentifikasi factor penyebab.
- Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.
Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.
Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic.
Rasional : ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan beban jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya.
Rasional : diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.

D. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:28)
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1) Infeksi tidak terjadi.
2) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
3) Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
4) Peningkatan perfusi jaringan.
5) Dapat mempertahankan integritas kulit.
6) Membuat/kembali pola normal dari fungsi usus.
7) Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
• Boedihartono. 1994. Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.
• Burton, J.L. 1990. Segi Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Binarupa Aksara : Jakarta
• Carpenito, L. J. 1999. Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2. EGC : Jakarta
• Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien. ed.3. EGC : Jakarta
• Effendi , Nasrul. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta.
• Hassa. 1985. Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. FKUI : Jakarta
• http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
• http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0611/30/104458.htm
• Noer, Sjaifoellah. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester : Jakarta.
• Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.
Jumat, 05 Agustus 2011 | 0 komentar |
ANEMIA
A. Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.


Penyebab umum dari anemia:

• Perdarahan hebat
• Akut (mendadak)
• Kecelakaan
• Pembedahan
• Persalinan
• Pecah pembuluh darah
• Penyakit Kronik (menahun)
• Perdarahan hidung
• Wasir (hemoroid)
• Ulkus peptikum
• Kanker atau polip di saluran pencernaan
• Tumor ginjal atau kandung kemih
• Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
• Berkurangnya pembentukan sel darah merah
• Kekurangan zat besi
• Kekurangan vitamin B12
• Kekurangan asam folat
• Kekurangan vitamin C
• Penyakit kronik
• Meningkatnya penghancuran sel darah merah
• Pembesaran limpa
• Kerusakan mekanik pada sel darah merah
• Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
• Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
• Sferositosis herediter
• Elliptositosis herediter
• Kekurangan G6PD
• Penyakit sel sabit
• Penyakit hemoglobin C
• Penyakit hemoglobin S-C
• Penyakit hemoglobin E
• Thalasemia (Burton, 1990).
C. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).

D. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).

E. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).


F. Pemeriksaan penunjang
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi
Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
TBC serum : meningkat (DB)
Feritin serum : meningkat (DB)
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun (DB)
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP).
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).

G. Penatalaksanaan Medis

Tindakan umum :

Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :


1. Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :

Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.

MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluru(Boedihartono, 1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1) Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (AP).
3) Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
4) Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB). Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
6) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan ekimosis (aplastik).
10) Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
5. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.
6. Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.
7. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.

C. Intervensi/Implementasi keperawatan
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono, 1994)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995).
Intervensi dan implementasi keperawatan pasien dengan anemia (Doenges, 1999) adalah :
1) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)).
Tujuan : Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil : - mengidentifikasi perilaku untuk mencegah/menurunkan risiko infeksi.
- meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau eritema, dan demam.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi perawatan dan pasien.
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial. Catatan : pasien dengan anemia berat/aplastik dapat berisiko akibat flora normal kulit.
Pertahankan teknik aseptic ketat pada prosedur/perawatan luka.
Rasional : menurunkan risiko kolonisasi/infeksi bakteri.
Berikan perawatan kulit, perianal dan oral dengan cermat.
Rasional : menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan infeksi.
Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang sering, latihan batuk dan napas dalam.
Rasional : meningkatkan ventilasi semua segmen paru dan membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.
Tingkatkan masukkan cairan adekuat.
Rasional : membantu dalam pengenceran secret pernapasan untuk mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh misalnya pernapasan dan ginjal.
Pantau/batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan.
Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi. Perlindungan isolasi dibutuhkan pada anemia aplastik, bila respons imun sangat terganggu.
Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia dengan atau tanpa demam.
Rasional : adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan evaluasi/pengobatan.
Amati eritema/cairan luka.
Rasional : indikator infeksi lokal. Catatan : pembentukan pus mungkin tidak ada bila granulosit tertekan.
Ambil specimen untuk kultur/sensitivitas sesuai indikasi (kolaborasi)
Rasional : membedakan adanya infeksi, mengidentifikasi pathogen khusus dan mempengaruhi pilihan pengobatan.
Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik (kolaborasi).
Rasional : mungkin digunakan secara propilaktik untuk menurunkan kolonisasi atau untuk pengobatan proses infeksi local.

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : - menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan nilai laboratorium normal.
- tidak mengalami tanda mal nutrisi.
- Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.


INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.
Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.
Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.
Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan mencegah distensi gaster.
Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain yang berhubungan.
Rasional : gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ.
 Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.

Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
Rasional : membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.
Kolaborasi ; pantau hasil pemeriksaan laboraturium.
Rasional : meningkatakan efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan.
Kolaborasi ; berikan obat sesuai indikasi.
Rasional : kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
Tujuan : dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil : - melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)
- menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji kemampuan ADL pasien.
Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.
Rasional : menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.
 Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri).
Rasional : meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol.
4) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.
Tujuan : peningkatan perfusi jaringan
Kriteria hasil : - menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda vital stabil.



INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa, dasar kuku.
Rasional : memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensi.
Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi.
Awasi upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan gangguan jajntung karena regangan jantung lama/peningkatan kompensasi curah jantung.
Selidiki keluhan nyeri dada/palpitasi.
Rasional : iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial/ potensial risiko infark.
Hindari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan thermometer.
Rasional : termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen.
Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi.
Rasional : mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.

5) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologist.
Tujuan : dapat mempertahankan integritas kulit.
Kriteria hasil : - mengidentifikasi factor risiko/perilaku individu untuk mencegah cedera dermal.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor, gangguan warna, hangat local, eritema, ekskoriasi.
Rasional : kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.
Reposisi secara periodic dan pijat permukaan tulang apabila pasien tidak bergerak atau ditempat tidur.
Rasional : meningkatkan sirkulasi kesemua kulit, membatasi iskemia jaringan/mempengaruhi hipoksia seluler.
Anjurkan pemukaan kulit kering dan bersih. Batasi penggunaan sabun.
Rasional : area lembab, terkontaminasi, memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan organisme patogenik. Sabun dapat mengeringkan kulit secara berlebihan.
Bantu untuk latihan rentang gerak.
Rasional : meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah stasis.
 Gunakan alat pelindung, misalnya kulit domba, keranjang, kasur tekanan udara/air. Pelindung tumit/siku dan bantal sesuai indikasi. (kolaborasi)
Rasional : menghindari kerusakan kulit dengan mencegah /menurunkan tekanan terhadap permukaan kulit.

6) Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet; perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.
Tujuan : membuat/kembali pola normal dari fungsi usus.
Kriteria hasil : - menunjukkan perubahan perilaku/pola hidup, yang diperlukan sebagai penyebab, factor pemberat.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.
Rasional : membantu mengidentifikasi penyebab /factor pemberat dan intervensi yang tepat.
Auskultasi bunyi usus.
Rasional : bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi.
Awasi intake dan output (makanan dan cairan).
Rasional : dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet.
Dorong masukkan cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung.
Rasional : membantu dalam memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi. Akan membantu memperthankan status hidrasi pada diare.
Hindari makanan yang membentuk gas.
Rasional : menurunkan distress gastric dan distensi abdomen
 Kaji kondisi kulit perianal dengan sering, catat perubahan kondisi kulit atau mulai kerusakan. Lakukan perawatan perianal setiap defekasi bila terjadi diare.
Rasional : mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan.
Kolaborasi ahli gizi untuk diet siembang dengan tinggi serat dan bulk.
Rasional : serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghasilkan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi.
Berikan pelembek feses, stimulant ringan, laksatif pembentuk bulk atau enema sesuai indikasi. Pantau keefektifan. (kolaborasi)
Rasional : mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi.
 Berikan obat antidiare, misalnya Defenoxilat Hidroklorida dengan atropine (Lomotil) dan obat mengabsorpsi air, misalnya Metamucil. (kolaborasi).
Rasional : menurunkan motilitas usus bila diare terjadi.
7) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan.
Kriteria hasil : - pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit.
- mengidentifikasi factor penyebab.
- Melakukan tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.
Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.
Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic.
Rasional : ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan beban jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya.
Rasional : diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.

D. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:28)
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1) Infeksi tidak terjadi.
2) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
3) Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
4) Peningkatan perfusi jaringan.
5) Dapat mempertahankan integritas kulit.
6) Membuat/kembali pola normal dari fungsi usus.
7) Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
• Boedihartono. 1994. Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.
• Burton, J.L. 1990. Segi Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Binarupa Aksara : Jakarta
• Carpenito, L. J. 1999. Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2. EGC : Jakarta
• Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien. ed.3. EGC : Jakarta
• Effendi , Nasrul. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta.
• Hassa. 1985. Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. FKUI : Jakarta
• http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
• http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0611/30/104458.htm
• Noer, Sjaifoellah. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester : Jakarta.
• Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.
| 0 komentar |
Dengan nama Allah s.w.t. yang Maha Agung, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan segala Puji-pujian serta Kebesaran yang selayak dengan Kekuasaan-Nya yang mengandungi Keberkatan, Kelazatan, Kemanisan, Ketenangan dan Ketenteraman yang tidaklah tersembunyi kepada orang yang pernah menyebut nama yang suci itu dan pernah mencintai-Nya buat beberapa lama.
Sabda junjungan Agung kita semua umat Islam Baginda Rasulullah s.a.w: "Ballighu anni walau aayah" (Sampaikanlah apa yang kamu dapat daripadaku walau hanya satu ayat)
Rabi'atul Adawiyah Al-Basriyah kecintaannya kepada Allah hingga malaikat boleh berbicara dengannya atas perintah Allah....
sama seperti yang dialami oleh iman al ghazali boleh berbicara dengan malaikat hingga diajar Allah ilmu ilmu untuk akhirat melalui malaikat. barulah aku faham maksud Allah didalam quran "bahwa Allah akan menunjuk dan membimbing sesiapa yang dikehendakinya" bermaksud mereka yang ikhlas dan cintakan Allah dan rasulnya... buktinya.... lihat kisah ini , iman al ghazali dan kisah diluar negara seorang budak yang dilahirkan dari perut org kristien yang pandai solat 5 waktu dan pandai membaca quran serta berceramah kepada umum supaya mengikuti ajaran rasulullah s.a.w, INI SEMUA BUKTI YANG ALLAH TERAMAT CINTAKAN HAMBANYA CUMA HAMBANYA SAHAJA YANG TIDAK MAHU MENCARI TUHANNYA. dan ada kisah yang pelik pelik yang ditunjukkan Allah namun kebenaran memang manusia tidak akan menerimanya... contohnya di ---> sini <---- dan di ---> sini <---- semuanya telah ditunjukkan Allah.. dan memang benarlah firman Allah jika quran boleh membuatkan gunung berkata kata sekalipun manusia tidak akan beriman dengan sebenar benarnya dan boleh dikatakan manusia tertutup hatinya dan akalnya oleh syaitan walaupun mereka berkata syaitan tidak boleh mendampinginya.... cara paling mudah adalah.... jika seseorang menunjukkan satu ajaran... sila tengok dan pastikan dengan betulnya bahawa ianya mesti berdasarkan al-quran dan sunnah rasulullah.... jika tidak tolak sahaja ajarannya... agar tidak merosakkan aqidah manusia dan agar tidk menangia diakhirat nanti. Ibubapa Rabia'atul-adawiyyah adalah orang miskin. Hinggakan dalam rumah mereka tidak ada minyak untuk memasang lampu dan tidak ada kain untuk membalut badan beliau. Beliau ialah anak yang keempat. Ibunya menyuruh ayahnya meminjam minyak dari jiran. tetapi bapa beliau telah membuat keputusan tidak akan meminta kepada sesiapa kecuali kepada Allah. Bapa itu pun pergilah berpura-pura ke rumah jiran dan perlahan-lahan mengetuk pintu rumah itu agar tidak didengar oleh orang dalam rumah itu. Kemudian dia pun pulang dengan tangan kosong. Katanya orang dalam rumah itu tidak mahu membuka pintu. Pada malam itu si bapa bermimpi yang ia bertemu dengan Nabi. Nabi berkata kepadanya, "Anak perempuanmu yang baru lahir itu adalah seorang yang dikasihi Allah dan akan memimpin banyak orang Islam ke jalan yang benar. Kamu hendaklah pergi berjumpa amir Basrah dan beri dia sepucuk surat yang bertulis - kamu hendaklah berselawat kepada Nabi seratus kali tiap-tiap malam dan empat ratus kali tiap-tiap malam Jumaat. Tetapi oleh kerana kamu tidak menmatuhi peraturan pada hari Khamis sudah, maka sebagai dendanya kamu hendaklah membayar kepada pembawa surat ini empat ratus dinar."

Bapa Rabi'atul-adawiyyah pun terus jaga dari tidur dan pergi berjumpa dengan amir tersebut, dengan air mata kesukaan mengalir di pipinya. Amir sungguh berasa gembira membaca surat itu dan faham bahawa beliau ada dalam perhatian Nabi. Amir pun memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar dan dengan gembira memberi bapa Rabi'atul-adawiyyah sebanyak empat ratus dinar. Amir itu meminta supaya bapa Rabi'atul-adawiyyah selalu mengunjungi beliau apabila hendakkan sesuatu kerana beliau sungguh berasa bertuah dengan kedatangan orang yang hampir dengan Allah. Selepas bapanya meninggal dunia, Basrah dilanda oleh kebuluran. Rabi'atul-adawiyyah berpisah dari adik-beradiknya. Suatu ketika kafilah yang beliau tumpangi itu telah diserang oleh penyamun. Ketua penyamun itu menangkap Rabi'atul-adawiyyah untuk dijadikan barang rampasan untuk dijual ke pasar sebagai abdi. Maka lepaslah ia ke tangan tuan yang baru.

Suatu hari, tatkala beliau pergi ke satu tempat atas suruhan tuannya, beliau telah dikejar oleh orang jahat. beliau lari. Tetapi malang, kakinya tergelincir dan jatuh. Tangannya patah. Beliau berdoa kepada Allah, "Ya Allah! Aku ini orang yatim dan abdi. Sekarang tanganku pula patah. tetapi aku tidak peduli segala itu asalkan Kau rida denganku. tetapi nyatakanlah keridaanMu itu padaku." Tatkala itu terdengarlah suatu suara malaikat, "Tak mengapa semua penderitaanmu itu. Di hari akhirat kelak kamu akan ditempatkan di peringkat yang tinggi hinggakan Malaikat pun kehairanan melihatmu." Kemudian pergilah ia semula kepada tuannya. Selepas peristiwa itu, tiap-tiap malam ia menghabiskan masa dengan beribadat kepada Allah, selepas melakukan kerja-kerjanya. Beliau berpuasa berhari-hari.

Suatu hari, tuannya terdengar suara rayuan Rabi'atul-adawiyyah di tengah malam yang berdoa kepada Allah : "Tuhanku! Engkau lebih tahu bagaimana aku cenderung benar hendak melakukan perintah-perintahMu dan menghambakan diriku dengan sepenuh jiwa, wahai cahaya mataku. Jikalau aku bebas, aku habiskan seluruh masa malam dan siang dengan melakukan ibadat kepadaMu. tetapi apa yang boleh aku buat kerana Kau jadikan aku hamba kepada manusia."

Dilihat oleh tuannya itu suatu pelita yang bercahaya terang tergantung di awang-awangan, dalam bilik
Rabi'atul-adawiyyah itu, dan cahaya itu meliputi seluruh biliknya. Sebentar itu juga tuannya berasa adalah berdosa jika tidak membebaskan orang yang begitu hampir dengan Tuhannya. sebaliknya tuan itu pula ingin menjadi khadam kepada Rabi'atul-adawiyyah.

Esoknya, Rabi'atul-adawiyyah pun dipanggil oleh tuannya dan diberitahunya tentang keputusannya hendak menjadi khadam itu dan Rabi'atul-adawiyyah bolehlah menjadi tuan rumah atau pun jika ia tidak sudi bolehlah ia meninggalkan rumah itu. Rabi'atul-adawiyyah berkata bahawa ia ingin mengasingkan dirinya dan meninggalkan rumah itu. Tuannya bersetuju. Rabi'atul-adawiyyah pun pergi.

Suatu masa Rabi'atul-adawiyyah pergi naik haji ke Mekkah. Dibawanya barang-barangnya atas seekor keldai yang telah tua. Keldai itu mati di tengah jalan. Rakan-rakannya bersetuju hendak membawa barang -barangnya itu tetapi beliau enggan kerana katanya dia naik haji bukan di bawah perlindungan sesiapa. Hanya perlindungan Allah S.W.T. Beliau pun tinggal seorang diri di situ. Rabi'atul-adawiyyah terus berdoa, "Oh Tuhan sekalian alam, aku ini keseorangan, lemah dan tidak berdaya. Engkau juga yang menyuruhku pergi mengunjungi Ka'abah dan sekarang Engkau matikan keldaikudan membiarkan aku keseorangan di tengah jalan." Serta-merta dengan tidak disangka-sangka keldai itu pun hidup semula. Diletaknya barang-barangnya di atas keldai itu dan terus menuju Mekkah. Apabila hampir ke Ka'abah, beliau pun duduk dan berdoa, "Aku ini hanya sekepal tanah dan Ka'abah itu rumah yang kuat. Maksudku ialah Engkau temui aku sebarang perantaraan." Terdengar suara berkata, "Rabi'atul-adawiyyah, patutkah Aku tunggangbalikkan dunia ini kerana mu agar darah semua makhluk ini direkodkan dalam namamu dalam suratan takdir? Tidakkah kamu tahu Nabi Musa pun ada hendak melihatKu? Aku sinarkan cahayaKu sedikit sahaja dan dia jatuh pengsan dan Gunung Sinai runtuh menjadi tanah hitam." Suatu ketika yang lain, semasa Rabi'atul-adawiyyah menuju Ka'abah dan sedang melalui hutan, dilihatnya Ka'abah datang mempelawanya. Melihatkan itu, beliau berkata, "Apa hendakku buat dengan Ka'abah ini; aku hendak bertemu dengan tuan Ka'abah (Allah) itu sendiri. Bukankah Allah juga berfirman iaitu orang yang selangkah menuju Dia, maka Dia akan menuju orang itu dengan tujuh langkah? Aku tidak mahu hanya melihat Ka'abah, aku mahu Allah."

Pada masa itu juga, Ibrahim Adham sedang dalam perjalanan ke Ka'abah. Sudah menjadi amalan beliau mengerjakan sembahyang pada setiap langkah dalam perjalanan itu.

Maka oleh itu, beliau mengambil masa empat belas tahun baru sampai ke Ka'bah. Apabila sampai didapatinya Ka'abah tidak ada. Beliau sangat merasa hampa. Terdengar olehnya satu suara yang berkata, "Ka'abah itu telah pergi melawat Rabi'atul -adawiyyah." Apabila Ka'bah itu telah kembali ke tempatnya dan Rabi'atul-adawiyyah sedang menongkat badannya yang tua itu kepada kepada tongkatnya, maka Ibrahim Adham pun pergi bertemu dengan Rabi'atul-adawiyyah dan berkata "Rabi'atul-adawiyyah, kenapa kamu dengan perbuatanmu yang yang ganjil itu membuat haru-biru di dunia ini?" Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Saya tidak membuat satu apa pun sedemikian itu, tetapi kamu dengan sikap ria (untul mendapat publisiti) pergi ke Ka'abah mengambil masa empat belas tahun." Ibrahim mengaku yang ia sembahyang setiap langkah dalam perjalanannya. Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Kamu isi perjalananmu itu dengan sembahyang,tetapi aku mengisinya dengan perasaan tawaduk dan khusyuk." Tahun kemudiannya, lagi sekali Rabi'atul-adawiyyah pergi ke Ka'abah. beliau berdoa, "Oh Tuhan! perlihatkanlah diriMu padaku." Beliau pun berguling-guling di atas tanah dalam perjalanan itu. Terdengar suara, "Rabi'atul-adawiyyah, hati-hatilah, jika Aku perlihatkan diriKu kepadamu, kamu akan jadi abu." Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Aku tidak berdaya memandang keagungan dan kebesaranMu, kurniakanlah kepadaku kefakiran (zahid) yang mulia di sisiMu." Terdengar lagi suara berkata, "Kamu tidak sesuai dengan itu. Kemuliaan seperti itu dikhaskan untuk lelaki yang memfanakan diri mereka semasa hidup mereka kerana Aku dan antara mereka dan Aku tidak ada regang walau sebesar rambut pun, Aku bawa orang-orang demikian sangat hampir kepadaKu dan kemudian Aku jauhkan mereka, apabila mereka berusaha untuk
mencapai Aku. Rabi'atul-adawiyyah, antara kamu dan Aku ada lagi tujuh puluh hijab atau tirai. Hijab ini mestilah dibuang dulu dan kemudian dengan hati yang suci berhadaplah kepadaKu. Sia-sia sahaja kamu meminta pangkat fakir dari Aku." Kemudian suara itu menyuruh Rabi'atul-adawiyyah melihat ke hadapan. Dilihatnya semua pandangan telah berubah. Dilihatnya perkara yang luar biasa. Di awang-awangan ternampak lautan darah yang berombak kencang. Terdengar suara lagi, "Rabi'atul-adawiyyah, inilah darah yang mengalir dari mata mereka yang mencintai Kami (Tuhan) dan tidak mahu berpisah dengan Kami. Meskipun mereka dicuba dan diduga, namun mereka tidak berganjak seinci pun dari jalan Kami dan tidak pula meminta sesuatu dari Kami. Dalam langkah permulaan dalam perjalanan itu, mereka mengatasi semua nafsu dan cita-cita yang berkaitan dengan dunia dan akhirat. Mereka beruzlah (memencilkan diri) dari dunia hingga tidak ada sesiapa yang mengetahui mereka. Begitulah mereka itu tidak mahu publisiti (disebarkan kepada umum) dalam dunia ini." Mendengar itu, Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Tuhanku! Biarkan aku tinggal di Ka'abah." Ini pun tidak diberi kepada beliau. Beliau dibenarkan kembali ke Basrah dan menghabiskan umurnya di situ dengan sembahyang dan memencilkan diri dari orang ramai.

Suatu hari Rabi'atul-adawiyyah sedang duduk di rumahnya menunggu ketibaan seorang darwisy untuk makan bersamanya dengan maksud untuk melayan darwisy itu, Rabi'atul-adawiyyah meletakkan dua buku roti yang dibuatnya itu di hadapan darwisy itu. Darwisy itu terkejut kerana tidak ada lagi makanan untuk Rabi'atul-adawiyyah. Tidak lama kemudian, dilihatnya seorang perempuan membawa sehidang roti dan memberinya kepada Rabi'atul-adawiyyah menyatakan tuannya menyuruh dia membawa roti itu kepada Rabi'atul-adawiyyah, Rabi'atul-adawiyyah bertanya berapa ketul roti yang dibawanya itu. Perempuan itu menjawab, "Lapan belas." Rabi'atul-adawiyyah tidak mahu menerima roti itu dan disuruhnya kembalikan kepada tuannya. Perempuan itu pergi. Kemudian datang semula. Rabi'atul-adawiyyah menerima roti itu selepas diberitahu bahawa ada dua puluh ketul roti dibawa perempuan itu. Darwisy itu bertanya kenapa Rabi'atul-adawiyyah enggan menerima dan kemudian menerima pula. Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Allah berfirman dalam Al-Quran iaitu : "Orang yang memberi dengan nama Allah maka Dia akan beri ganjaran sepuluh kali ganda. Oleh itu, saya terima hadiah apabila suruhan dalam Al-Quran itu dilaksanakan."

Suatu hari Rabi'atul-adawiyyah sedang menyediakan makanan. Beliau teringat yang beliau tidak ada sayur. Tiba-tiba jatuh bawang dari bumbung. Disepaknya bawang itu sambil berkata, "Syaitan! Pergi jahanam dengan tipu-helahmu. Adakah Allah mempunyai kedai bawang?" Rabi'atul-adawiyyah erkata, "Aku tidak pernah meminta dari sesiapa kecuali dari Allah dan aku tidak terima sesuatu melainkan dari Allah."

Suatu hari, Hassan Al-Basri melihat Rabi'atul-adawiyyah dikelilingi oleh binatang liar yang memandangnya dengan kasih sayang. Bila Hassan Al-Basri pergi menujunya, binatang itu lari. Hassan bertanya, "Kenapa binatang itu lari?" Sebagai jawapan, Rabi'atul-adawiyyah bertanya, "Apa kamu makan hari ini?" Hassan menjawab, "Daging." Rabi'atul- adawiyyah berkata, Oleh kerana kamu makan daging, mereka pun lari, aku hanya memakan roti kering."

Suatu hari Rabi'atul-adawiyyah pergi berjumpa Hassan Al-Basri. Beliau sedang menangis terisak-isak kerana bercerai (lupa) kepada Allah. Oleh kerana hebatnya tangisan beliau itu, hingga air matanya mengalir dilongkang rumahnya. Melihatkan itu, Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Janganlah tunjukkan perasaan sedemikian ini supaya batinmu penuh dengan cinta Allah dan hatimu tenggelam dalamnya dan kamu tidak akan mendapati di mana tempatnya." Dengan penuh kehendak untuk mendapat publiksiti, suatu hari, Hassan yang sedang melihat Rabi'atul-adawiyyah dalam satu perhimpunan Aulia' Allah, terus pergi bertemu dengan Rabi'atul-adawiyyah dan berkata, "Rabi'atul-adawiyyah, marilah kita meninggalkan perhimpunan ini dan marilah kita duduk di atas air tasik sana dan berbincang hal-hal keruhanian di sana." Beliau berkata dengan niat hendak menunjukkan keramatnya kepada orang lain yang ia dapat menguasai air (seperti Nabi Isa a.s. boleh berjalan di atas air). Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Hassan, buangkanlah perkara yang sia-sia itu. Jika kamu hendak benar memisahkan diri dari perhimpunan Aulia' Allah, maka kenapa kita tidak terbang sahaja dan berbincang di udara?" Rabi'atul-adawiyyah berkata bergini kerana beliau ada kuasa berbuat demikian tetapi Hassan tidak ada berkuasa seperti itu. Hassan meminta maaf. Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Ketahuilah bahawa apa yang kamu boleh buat, ikan pun boleh buat dan jika aku boleh terbang, lalat pun boleh terbang. Buatlah suatu yang lebih dari perkara yang luarbiasa itu. Carilah ianya dalam ketaatan dan sopan-santun terhadap Allah." Seorang hamba Allah bertanya kepada Rabi'atul-adawiyyah tentang perkara kahwin. beliau menjawab, "Orang yang berkahwin itu ialah orang yang ada dirinya. Tetapi aku bukan menguasai badan dan nyawaku sendiri. Aku ini kepunyaan Tuhanku. Pintalah kepada Allah jika mahu mengahwini aku."

Hassan Al-Basri bertanya kepada Rabi'atul-adawiyyah bagaiman beliau mencapai taraf keruhanian yang tinggi itu. Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Aku hilang (fana) dalam mengenang Allah." Beliau ditanya, "Dari mana kamu datang?" Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Aku datang dari Allah dan kembali kepada Allah." Rabi'atul-adawiyyah pernah bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad S.A.W. dan baginda bertanya kepadanya sama ada beliau pernah mengingatnya sebagai sahabat. Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Siapa yang tidak kenal kepada tuan? Tetapi apakan dayaku. Cinta kepada Allah telah memenuhi seluruhku, hinggakan tidak ada ruang untuk cinta kepadamu atau benci kepada syaitan."

Orang bertanya kepada Rabi'atul-adawiyyah, "Adakah kamu lihat Tuhan yang kamu sembah itu? Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Jika aku tidak lihat Dia, aku tidak akan menyembahNya."

Rabi'atul-adawiyyah sentiasa menangis kerana Allah. Orang bertanya kepadanya sebab beliau menangis. rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Aku takit berpisah walau sedetik pun dengan Tuhan dan tidak boleh hidup tanpa Dia. Aku takut Tuhan akan berkata kepadaku tatkala menghembuskan nafas terakhir - jauhkan dia dariKu kerana dia tidak layak berada di majlisKu."

Allah suka dengan hambaNya yang bersyukur apabila ia berusaha sepertimana ia bersyukur tatkala menerima kurniaNya (iaitu ia menyedari yang ia tidak sanggup berusaha untuk Allah tanpa pertolongan dan kurniaan Allah).

Seorang bertanya kepada Rabi'atul-adawiyyah, "Adakah Allah menerima taubat orang yang membuat dosa?"

Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Itu hanya apabila Allah mengurniakan kuasaNya kepada pembuat dosa itu yang ia digesa untuk mengakui dosanya dan ingin bertaubat. Hanya dengan itu Allah akan menerima taubatnya kerana dosa yang telah dilakukannya." Salih Al-Qazwini selalu mengajar muridnya, "Siapa yang selalu mengetuk pintu rumah seseorang akhirnya satu hari pintu itu pasti akan dibuka untuknya." Satu hari Rabi'atul-adawiyyah mendengar beliau bercakap demikian. Rabi'atul-adawiyyah pun berkata kepada Salih, "Berapa lama kamu hendak berkata demikian menggunakan perkataan untuk masa depan (Futuretense) iaitu "Akan dibuka"? Adakah pintu itu pernah ditutup? Pintu itu sentiasa terbuka." Salih mengakui kebenarannya itu.

Seorang hamba Allah berteriak, "Aduh sakitnya!" Rabi'atul-adawiyyah bertemudengan orang itu dan berkata, "Oh! bukannya sakit." Orang itu bertanya kenapa beliau berkata begitu. Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Kerana sakit itu adalah satu nikmat bagi orang yang sangat mulia di sisi Allah. Mereka merasa seronok menanggung sakit itu."

Suatu hari rabi'atul-adawiyyah sedang melihat orang sedang berjalan dengan kepalanya berbalut. Beliau bertanya kenapa kepalanya dibalut. Orang itu menjawab mengatakan ia sakit kepala. rabi'atul-adawiyyah bertanya, "Berapa umurmu?" Jawab orang itu, "Tiga puluh." Rabi'atul-adawiyyah bertanya lagi, "Hingga hari ini begaimana keadaanmu?" Kata orang itu, "Sihat-sihat shaja." Rabi'atul-adawiyyah pula berkata, "Selama tiga puluh tahun Allah menyihatkan kamu, tetapi kamu tidak mengibarkan bendera pada badanmu untuk menunjukkan kesyukuran kepada Allah, dan agar manusia bertanya kenapa kamu gembira sekali dan setelah mengetahui kurniaan Tuhan kepadamu, mereka akan memuji Allah. Sebaliknya kamu, setelah mendapat sakit sedikit, membalut kepalamu dan pergi ke sana ke mari menunjukkan sakitmu dan kekasaran Tuhan terhadapmu. Kenapa kamu berlaku sehina itu!"

Suatu hari khadamnya berkata, "Puan, keluarlah dan mari kita melihat keindahan kejadian Tuhan di musim bunga ini.' Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Duduklah dalam rumah seperti aku berseorangan dan melihat yang menjadikan. Aku lihat Dia dan bukan kejadianNya."

Suatu hari, orang bertanya kepada Rabi'atul-adawiyyah kenapa beliau tidak menyimpan pisau dalam rumahnya. Beliau menjawab, "Memotong itu adalah kerja pisau. Aku takut pisau itu akan memotong
pertalian aku dengan Allah yang ku cintai."

Suatu masa Rabi'atul-adawiyyah berpuasa selama lapan hari. Pada hari terakhir, beliau merasa lapar sedikit. Datang seorang hamba Allah membawa minuman yang manis dalam sebuah cawan. Rabi'atul-adawiyyah ambil minuman itu dan meletakkannya di atas lantai di satu penjuru rumahnya itu. Beliau pun pergi hendak memasang lampu. Datang seekor kucing lalu menumpahkan minuman dalam cawan itu. Melihat itu, terfikirlah Rabi'atul-adawiyyah hendak minum air sahaja malam itu. Tatkala ia hendak mencari bekas air (tempayan), lampu pun padam. Bekas air itu jatuh dan pecah airnya bertaburan di atas lantai. Rabi'atul-adawiyyah pun mengeluh sambil berkata, "Tuhanku! Kenapa Kau lakukan begini kepadaku?"

Terdengar suara berkata, "Rabi'atul-adawiyyah, jika kamu hendakkan kurnia dunia, Aku boleh berikan padamu, tetapi akan menarik balik darimu siksaan dan kesakitan yang Aku beri padamu. Kurnia dunia dan siksaan Aku tidak boleh duduk bersama-sama dalam satu hati. Rabi'atul-adawiyyah, kamu hendak satu satu perkara dan Aku hendak satu perkara lain. Dua kehendak yang berlainan tidak boleh duduk bersama dalam satu hati."

Dengan serta-merta beliau pun membuangkan kehendak kepada keperluan hidup ini, seperti orang yang telah tidak berkehendakkan lagi perkara-perkara dunia ini semasa nyawa hendak bercerai dengan badan.


Tiap-tiap pagi beliau berdoa, "Tuhan! Penuhilah masaku dengan menyembah dan mengingatMu agar orang lain tidak mengajakku dengan kerja-kerja lain."

Rabi'atul-adawiyyah ditanya, "Kenapa kamu sentiasa menangis-nangis?"

Beliau menjawab, "Kerana ubat penyakit ini ialah berdampingan dengan Tuhan."

"Kenapa kamu memakai pakainan koyak dan kotor?" Beliau ditanya lagi, "Kamu ada kawan yang kaya, dan dia boleh memberimu pakaian baru." Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Aku berasa malu meminta perkara dunia dari sesiapa pun yang bukan milik mereka kerana perkara-perkara itu adalah amanah Allah kepada mereka dan Allah jua yang memiliki segala- galanya."

Orang berkata, "Rabi'atul-adawiyyah, Tuhan mengurniakan ilmu dan kenabian kepada lelaki, dan tidak pernah kepada perempuan, tentu kamu tidak dapat mencapai pangkat kewalian yang tinggi itu (kerana perempuan). Oleh itu apakah faedahnya usaha kamu menuju ke taraf tersebut?"

Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Apa yang kamu kata itu benar, tetapi cubalah ketakan kepadaku siapakah perempuannya yang telah mencapai taraf kehampiran dengan Allah dan lalu berkata,"Akulah yang hak".


Di samping itu tidak ada orang kasi yang perempuan. Hanya didapati dalam kaum lelaki sahaja." Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Seorang perempuan yang sentiasa bersembahyang kerana Allah adalah lelaki dan bukan perempuan."

Satu hari Rabi'atul-adawiyyah jatuh sakit. Orang bertanya kepadanya sebab ia sakit. Beliau berkata, "Hatiku cenderung hendak mencapai Syurga, sayu hari yang lampau. Kerana itu, Allah jatuhkan sakitini sementara sebagai hukuman."

Hassan Al-Basri datang berjumpa Rabi'atul-adawiyyah yang sedang sakit. Di pintu rumah beliau itu, Hassan bertemu dengan Amir Al-Basri yang sedang duduk dengan sebuah bag mengandungi wang. Amir itu menangis. Apabila ditanya kenapa beliau menangis, beliau menjawab, "Aku hendak menghadiahkan wang kepada Rabi'atul-adawiyyah, tetapi aku tahu dia tidak akan menerimanya.Kerana itulah aku menangis. Bolehkah kamu menjadi pengantara dan meminta dia menerima hadiahku ini?" Hassan pun pergilah membawa wang itu kepada Rabi'atul-adawiyyah dan meminta beliau menerima wang itu. Tetapi Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Oleh kerana aku telah kenal Allah, maka aku tidak lagi mahu bersembang dengan manusia dan tidak menerima hadiah dari mereka dan juga tidak mahu memberi apa-apa kepada mereka. Di samping itu aku tidak mahu sama ada wang itu didapatinya secara halal atau haram."

Sufyan Al-Thauri berkata, "Kenapa kamu tidak memohon kepada Allah untuk menyembuhkan kamu?" Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Kenapa aku merungut pula kerana itu hadiah Allah bagiku. Bukankah salah jika tidak mahu menerima hadiah Tuhan? Adakah bersahabat namanya jika kehendak sahabat itu tidak kita turuti?"

Malik bin Dinar pergi mengunjungi Rabi'atul-adawiyyah satu hari. Dilihatnya dalam rumah Rabi'atul-adawiyyah satu balang yang pecah dan mengandungi air untuk minum dan mengambil wuduk, satu bata sebagai bantal dan tikar yang buruk sebagai alas tempat tidur. Malik berkata, "Jika kamu izinkan, boleh aku suruh seorang kawanku yang kaya memberimu semua keperluan harian." Rabi'atul-adawiyyah menjawab, "Adakah satu Tuhan yang menanggung aku, dan Tuhan lain pula menanggung kawanmu itu? Jika tidak, adakah Tuhan lupa kepadaku kerana aku miskin dan ingat kepada kawanmu itu kerana ia kaya? Sebenarnya Allah itu tidak lupa kepada siapa pun. Kita tidak perlu memberi ingat kepada Tuhan itu. Dia lebih mengetahui apa yang baik
untuk kita. Dia yang memberi kurnia dan Dia juga yang menahan kurnia itu."

Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Orang yang cinta kepada Allah itu hilang dalam melihat Allah hingga kesedaran kepada yang lain lenyap darinya dan Dia tidak boleh membezakan mana sakit dan mana senang."

Seorang Wali Allah datang dan merungut tentang dunia. Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Nampaknya kamu sangat cinta kepada dunia, kerana orang yang bercakap tentang sesuatu perkara itu tentulah dia cenderung kepada perkara tersebut."

Satu hari, Sufyan Al-Thauri pergi berjumpa Rabi'atul-adawiyyah. Rabi'atul-adawiyyah menghabiskan masa malam itu dengan sembahyang. Apabila sampai pagi, beliau berkata, "Pujian bagi Allah yang telah memberkati kita dapat sembahyang sepanjang malam. Untuk tanda kesyukuran, marilah kita puasa pula sepanjang hari ini." Rabi'atul-adawiyyah selalu berdoa demikian, "Tuhanku! Apa sahaja yang Engkau hendak kurnia kepadaku berkenaan dunia, berikanlah kepada musuhku dan apa sahaja kebaikan yang Engkau hendak kurnia kepadaku berkenaan akhirat, berikanlah kepada orang-orang yang berIman, kerana aku hanya hendakkan Engkau kerana Engkau. Biarlah aku tidak dapat Syurga atau Neraka. Aku hendak pandangan Engkau padaku sahaja."

Sufyan Al-Thauri menghabiskan masa sepanjang malam bercakap-cakap tentang ibadat kepada Allah dengan Rabi'atul-adawiyyah. Di pagi hari Al-Thauri berkata, "Kita telah menghabiskan masa malam tadi dengan sebaik-baiknya." Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Tidak, kita habiskan masa dengan sia-sia kerana sepanjang percakapan itu kamu berkata perkara-perkara yang memuaskan hatiku sahaja dan aku pula memikirkan perkara yang kamu sukai pula. Masa itu kita buang tanpa mengenang Allah. Adalah lebih baik jika aku duduk seorang diri dan menghabiskan masa malam itu dengan mengenang Allah." Rabi'atul-adawiyyah berkata, "Doaku padaMu ialah sepanjang hayatku berilah aku dapat mengingatMu dan apabila mati kelak berilah aku dapat memandangMu."
Lahirnya pd kurun ke2 hijrah
Dipinggiran terpencil Kota Basrah
Sejarah telah menukirkan langkahnya
Menuju Allah bermula dgn payah
Kemiskinan keluarganya terlalu mencengkam
Menjadikn dia hampir tenggelam
Dialah gadis yg bernama Rabiatul Adawiyah
Takdir mengatasi takdir
Ketika tiba-tiba pintu hidayah terbuka dia menjadi tersentak

Kembara cintanya pun bermula
Dari gelap dia menuju cahaya
Bukan kerana pahala tetapi kerana cinta
di kedinginan malam dia berkata
Tuhanku bintang-bintang telah menjelma indah
Mata manusia terlena sudah
Ketika semua pintu telah tertutup
Tatkala unggas malam sahut menyahut
Dan inilah aku..inilah aku
Duduk dihadapanMu mengadu cintaku
Yang selalu terganggu
Mengintai kasihMu diperdu rindu

Demikian rintihan hati Rabiatul Adawiyah
Lalu ditemuinya keindahan & ketenangan
Di hamparan kasih sayang Tuhan


Ya Allah...Ini air mataku yang tumpah kerana menyesali dosa
Ini sujudku yang menginsafi rasa kehambaan diri
Ini tanganku yang memohon keampunan dan rahmat-Mu

Ini wajahku yang menghadap -Mu dengan rasa kehinaan
air mataku, sujudku , tanganku dan wajahku
ini sebagai saksi diakhirat........Bahawa aku pernah
merintih keampunan daripada-Mu
Jadikanlah air mataku , sujudku ,tanganku , dan
wajahku ini sebagai pemayung ketika panas terik
di Padang Mahsyar...Sesungguhnya tidak tertanggung olehku
akannya.Jadikanlah air mataku , sujudku , tanganku ,
dan wajahku ini sebagai
pemberat ketika amalanku ditimbang. Sesungguhnya
terlalu gentar hati ini apabila
air mataku sujudku , tanganku , dan wajahku
ini sebagai
penyelamat ketika dihumban ke dalam neraka-Mu......
Sesungguhnya tiada amalanku yang layak untuk
menyelamatkan diri.

Tuhan.........Tiada amalanku yang dapat dipersembahkan sempurna
kepada-mu...kerana kebaikanku telah ditembusi
kejahatanku.Melainkan hanya ini yang yang
harapan......air mata penyesalan ,sujud seorang hamba,
tangan yang sentiasa mengharap rahmat-Mu dan wajahyang malu memandang-Mu.

Meskipun rayuan setinggi gunung,namun......kesangsian
datang di celah harapan.
Apakah air mata yang mengalir seikhlas air mata
penyesalan Nabi Adam
selamai 200 tahun
hingga bumi terbelah menjadi sungai ?
Apakah sujudku ini sehebat Uwais Al Qarni yang
merintih hingga dini hari ?
Apakah tanganku ini menadah serta bermohon
tangan Siti Mariam yang merayu ke hadrat Illahi ?Apakah wajahku yang
mengadap-Mu ini seperti RabiatulAdawiyah
yang mengadap-Mu dengan rasa kehinaan ?Semua kesangsian ini

Ya Allah
mendatangkan kegentaran
di dada untuk mengadap-Mu....Tetapi .....hanya ini yang ada padaku..
Nama ini sinonim dalam sejarah dunia . Rabi'ah binti Ismail
al-Adawiyah terkenal dalam sejarah Islam.
Dia dilahirkan sekitar awal kurun kedua Hijrah berhampiran kota Basrah
di Iraq. Dia lahir dalam sebuah keluarga yang miskin dari segi
kebendaan namun kaya dengan peribadatan kepada Allah. Ayahnya pula
hanya bekerja mengangkut penumpang menyeberangi Sungai Dijlah dengan
menggunakan sampan.

Aku tertarik dan ingin berkongsi rintihan Rabi'ah sewaktu kesunyian di
ketenangan malam ketika bermunajat kepada Allah:

"Ya Allah, ya Tuhanku. Aku berlindung diri kepada Engkau daripada
segala yang ada yang boleh memesongkan diri daripada-Mu, daripada
segala pendinding yang boleh mendinding antara aku dengan Engkau!

"Tuhanku! bintang-bintang telah menjelma indah, mata telah tidur
nyenyak, semua pemilik telah menutup pintunya dan inilah dudukku di
hadapan-Mu.

"Tuhanku! Tiada kudengar suara binatang yang mengaum, tiada desiran
pohon yang bergeser, tiada desiran air yang mengalir, tiada siulan
burung yang menyanyi, tiada nikmatnya teduhan yang melindungi, tiada
tiupan angin yang nyaman, tiada dentuman guruh yang menakutkan
melainkan aku dapati semua itu menjadi bukti keEsaan-Mu dan
menunjukkan tiada sesuatu yang menyamai-Mu.

"Sekelian manusia telah tidur dan semua orang telah lalai dengan asyik
maksyuknya. Yang tinggal hanya Rabi'ah yang banyak kesalahan di
hadapan-Mu. Maka moga-moga Engkau berikan suatu pandangan kepadanya
yang akan menahannya daripada tidur supaya dia dapat berkhidmat
kepada-Mu."

Dan ini raungan Rabiah memohon belas ihsan Allah SWT:

"Tuhanku! Engkau akan mendekatkan orang yang dekat di dalam kesunyian
kepada keagungan-Mu. Semua ikan di laut bertasbih di dalam lautan yang
mendalam dan kerana kebesaran kesucian-Mu, ombak di laut bertepukan.
Engkaulah Tuhan yang sujud kepada-Nya malam yang gelap, siang yang
terang, falak yang bulat, bulan yang menerangi, bintang yang
berkerdipan dan setiap sesuatu di sisi-Mu dengan takdir sebab
Engkaulah Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa."

Setiap malam begitulah keadaan Rabi'ah. Apabila fajar menyinsing,
Rabi'ah terus juga bermunajat dengan ungkapan seperti:

"Wahai Tuhanku! Malam yang akan pergi dan siang pula akan mengganti.
Wahai malangnya diri! Apakah Engkau akan menerima malamku ini supaya
aku berasa bahagia ataupun Engkau akan menolaknya maka aku diberikan
takziah? Demi kemuliaan-Mu, jadikanlah caraku ini kekal selama Engkau
menghidupkan aku dan bantulah aku di atasnya. Demi kemuliaan-Mu, jika
Engkau menghalauku daripada pintu-Mu itu, nescaya aku akan tetap tidak
bergerak juga dari situ disebabkan hatiku sangat cinta kepada-Mu."

Seperkara menarik tentang diri Rabi'ah ialah dia menolak lamaran untuk
berkahwin dengan alasan:

"Perkahwinan itu memang perlu bagi sesiapa yang mempunyai pilihan.
Adapun aku tiada mempunyai pilihan untuk diriku. Aku adalah milik
Tuhanku dan di bawah perintah-Nya. Aku tidak mempunyai apa-apa pun."

Rabi'ah seolah-olah tidak mengenali yang lain daripada Allah. Oleh itu
dia terus-menerus mencintai Allah semata-mata. Dia tidak mempunyai
tujuan lain kecuali untuk mencapai keredaan Allah. Rabi'ah telah
mempertalikan akalnya, pemikirannya dan perasaannya hanya kepada
akhirat semata-mata. Dia sentiasa meletakkan kain kapannya di
hadapannya dan sentiasa membelek-beleknya setiap hari.

Selama 30 tahun dia terus-menerus mengulangi kata-kata ini dalam sembahyangnya:

"Ya Tuhanku! Tenggelamkanlah aku di dalam kecintaan-Mu supaya tiada
suatupun yang dapat memalingkan aku daripada-Mu."

Antara syairnya yang masyhur berbunyi:

"Kekasihku tiada menyamai kekasih lain biar bagaimanapun, Tiada selain
Dia di dalam hatiku mempunyai tempat manapun, Kekasihku ghaib daripada
penglihatanku dan peribadiku sekalipun, Akan tetapi Dia tidak pernah
ghaib di dalam hatiku walau sedetik pun."

Rabi'ah telah membentuk satu cara yang luar biasa di dalam mencintai
Allah. Dia menjadikan kecintaan pada Ilahi itu sebagai satu cara untuk
membersihkan hati dan jiwa. Dia memulakan fahaman dengan
menanamkan rasa takut kepada kemurkaan Allah seperti yang pernah
diluahkannya:

"Wahai Tuhanku! Apakah Engkau akan membakar dengan api hati yang
mencintai-Mu dan lisan yang menyebut-Mu dan hamba yang takut
kepada-Mu?"

Kecintaan Rabi'ah kepada Allah berjaya melewati pengharapan untuk
beroleh syurga Allah semata-mata.

"Jika aku menyembah-Mu kerana takut daripada api neraka-Mu maka
bakarlah aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu kerana tamak
kepada syurga-Mu maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku
menyembah-Mu kerana kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan
yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha
Mulia itu."

Begitulah keadaan kehidupan Rabi'ah yang ditakdirkan Allah untuk diuji
dengan keimanan serta kecintaan kepada-Nya. Rabi'ah meninggal dunia
pada 135 Hijrah iaitu ketika usianya menjangkau 80 tahun. Moga-moga
Allah meredainya, amin! – Haluan
Bersama ahli cerdik pandai
Rabi'atul Adawiyah merupakan salah seorang srikandi agung dalam Islam.
Beliau terkenal dengan sifat wara' dan sentiasa menjadi rujukan
golongan cerdik pandai kerana beliau tidak pernah kehabisan hujjah.

Pada suatu hari, sekumpulan golongan cerdik pandai telah datang ke
rumah Rabi'atul Adawiyah. Tujuan mereka tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk menguji beliau dengan pelbagai persoalan. Malah mereka
telah bersedia dengan satu persoalan yang menarik. Mereka menaruh
keyakinan yang tinggi, kerana selama ini Rabi'atul Adawiyah tidak
pernah ketandusan hujah.

"Wahai Rabi'atul Adawiyah, semua bentuk kebajikan yang tinggi-tinggi
telah dianugerahkan oleh Allah kepada kaum lelaki, namun tidak kepada
kaum wanita." Ketua rombongan itu memulakan bicara.

"Buktinya?" Balas Rabi'atul Adawiyah.

"Buktinya ialah, mahkota kenabian dan Rasul telah dianugerahkan kepada
kaum lelaki. Malah mahkota kebangsawanan juga dikurniakan kepada kaum
lelaki. Paling penting, tidak ada seorang wanita pun yang telah
diangkat menjadi Nabi atau Rasul, malah semuanya dari golongan
lelaki." Jawab mereka pula dengan yakin.

"Memang betul pendapat tuan-tuan sekalian. Akan tetapi harus diingat
bahawa sejahat-jahat pangkat ada pada kaum lelaki juga. Siapa yang
mengagung-agungkan diri sendiri? Siapa yang begitu berani mendakwa
dirinya sebagai Tuhan? Dan siapa pula yang berkata : "Bukankah aku ni
tuhanmu yang mulia?" Dengan tenang, Rabi'atul Adawiyah membalas hujah
mereka sambil merujuk kepada Firaun dan Namrud.

Kemudian Rabi'atul Adawiyah menambah lagi, "Anggapan dan ucapan
seperti itu tidak pernah keluar dari mulut seorang wanita. Malah
semuanya ditimpakan kepada kaum lelaki."
Dengan seorang pencuri
Suatu malam yang sunyi sepi, di kala masyarakat sedang khusyuk tidur,
seorang pencuri telah menceroboh masuk ke dalam pondok Rabi'atul
Adawiyah.

Namun setelah menyelongkar sekeliling berkali-kali, dia tidak menemui
sebarang benda berharga kecuali sebuah kendi untuk kegunaan berwuduk,
itupun telah buruk. Lantas si pencuri tergesa-gesa untuk keluar dari
pondok tersebut.

Tiba-tiba Rabi'atul Adawiyah menegur si pencuri tersebut, "Hei, jangan
keluar sebelum kamu mengambil sesuatu dari rumahku ini." Si pencuri
tersebut terperanjat kerana dia menyangka tiada penghuni di pondok
tersebut. Dia juga berasa hairan kerana baru kini dia menemui tuan
rumah yang begitu baik hati seperti Rabi'tul Adawiyah. Kebiasaannya
tuan rumah pasti akan menjerit meminta tolong apabila ada pencuri
memasuki rumahnya, namun lain pula yang berlaku.

"Sila ambil sesuatu." kata Rabiatul Adawiyah lagi kepada pencuri tersebut.

"Tiada apa-apa yang boleh aku ambil daripada rumah mu ini." kata si
pencuri berterus-terang.

"Ambillah itu!" kata Rabi'atul Adawiyah sambil menunjuk pada kendi
yang buruk tadi.

"Ini hanyalah sebuah kendi buruk yang tidak berharga." Jawab si pencuri.

"Ambil kendi itu dan bawa ke bilik air. Kemudian kamu ambil wudhu'
menggunakan kendi itu. Selepas itu solatlah 2 rakaat. Dengan demikian,
engkau telah mengambil sesuatu yang sangat berharga daripada pondok
burukku ini." Balas Rabi'tul Adawiyah.

Mendengar kata-kata itu, si pencuri tadi berasa gementar. Hatinya yang
selama ini keras, menjadi lembut seperti terpukau dengan kata-kata
Rabi'tul Adawiyah itu. Lantas si pencuri mencapai kendi buruk itu dan
dibawa ke bilik air, lalu berwudhu' menggunakannya.. Kemudian dia
menunaikan solat 2 rakaat. Ternyata dia merasakan suatu kemanisan dan
kelazatan dalam jiwanya yang tak pernah dirasa sebelum ini.

Rabi'atul Adawiyah lantas berdoa, "Ya Allah, pencuri ini telah
menceroboh masuk ke rumahku. Akan tetapi dia tidak menemui sebarang
benda berharga untuk dicuri. Kemudian aku suruh dia berdiri
dihadapan-Mu. Oleh itu janganlah Engkau halang dia daripada
memperolehi nikmat dan rahmat-Mu."
Dengan seorang pemuda
Suatu hari, Rabi'atul Adawiyah terlihat seseorang sedang
berjalan-jalan dengan kepalanya berbalut sambil menagih simpati
daripada orang ramai. Kerana ingin tahu sebabnya orang itu berbuat
demikian, Rabi'atul Adawiyah bertanya, "Wahai hamba Allah! Mengapa
engkau membalut kepalamu sebegini rupa?"

"Kepalaku sakit." Jawab orang itu dengan ringkas.

"Sudah berapa lama?" Tanya Rabi'atul Adawiyah lagi.

"Sudah sekian hari." Jawabnya dengan tenang.

Lantas Rabi'atul Adawiyah bertanya lagi,"Berapa usiamu sekarang?"

Orang itu menjawab,"Sudah 30 tahun"

"Bagaimana keadaanmu selama 30 tahun itu?" Tanya beliau lagi.

"Alhamdulillah, sihat-sihat saja." Jawabnya.

"Apakah kamu memasang sebarang tanda di badanmu bahawa kamu sihat
selama ini?" Tanya Rabi'atul Adawiyah.

"Tidak." Jawab orang itu ragu-ragu.

"Masya Allah, selama 30 tahun Allah telah menyihatkan tubuh badanmu,
tetapi kamu langsung tidak memasang sebarang tanda bagi menunjukkan
kamu sihat sebagai tanda bersyukur kepada Allah. Jika sebaliknya,
pasti manusia akan bertanya kepada kamu sebabnya kamu sangat gembira.
Apabila mereka mengetahui nikmat Allah kepadamu, diharapkan mereka
akan bersyukur dan memuji Allah." Jelas Rabi'atul Adawiyah.

"Akan tetapi, kini apabila kamu mendapat sakit sedikit, kamu balut
kepalamu dan kemudian pergi ke sana sini bagi menunjukkan sakitmu dan
kekasaran Allah terhadapmu kepada orang ramai, Mengapa kamu berbuat
hina seperti itu?" Sambung Rabi'atul Adawiyah lagi.

Orang yang berbalut kepalanya itu hanya diam seribu bahasa dan
tertunduk malu denga perlakuannya. Kemudian dia beredar meninggalkan
Rabi'atul Adawiyah dengan perasaan kesal dan insaf.
Kata kata mutiara rabiatul adawiyah
" Biar waktu yang akan membuktikan .......

bahwa tiap langkah yang telah dipijakkan,

tiap tetesan darah dan keringat yang telah dialirkan,

tiap jiwa yang telah melayang,

akan samapai pada satu keadaan .......

dimana keadilan adalah nadinya,

kesejahteraan adalah nafasnya,

kebijaksanaan adalah sifatnya,

dan Ridho Sang Khalik adalah tujuannya. "



" Tuhanku, apa-apa saja yang hendak kau berikan kepadaku di dunia ini

maka berikanlah kepada musuh-musuh MU.

Serta apa-apa saja yang hendak kau berikan kepada ku di akhirat kelak,

maka berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu.

Sebab engkau saja cukuplah bagiku "

(Rhobiyatul Al-Adawiyah)


MASYA ALLAH..
LANTAS KAPAN KITA BISA SEPERTI BELIAU,??
Minggu, 03 April 2011 | 0 komentar |